 |
|
Di dalam etika guru Indonesia dituliskan dengan jelas bahwa guru membimbing murid untuk membentuk mereka menjadi manusia seutuhnya yang berjiwa pancasila. Etika bagi guru adalah terhadap peserta didiknya, terhadap pekerjaan dan terhadap tempat kerja. Etika tersebut wajib dimiliki oleh seorang guru untuk mewujudkan proses belajar mengajar yang baik.
Guru sebaiknya memberi contoh yang baik bagi muridnya. Keteladanan seorang guru adalah perwujudan realisasi kegiatan belajar mengajar dan menanamkan sikap kepercayaan kepada murid. Guru yang berpenampilan baik dan sopan akan mempengaruhi sikap murid demikian juga sebaliknya. Selain itu di dalam memberikan contoh kepada murid, guru harus bisa mencontohkan bagaimana bersifat objektif dan terbuka pada kritikan serta menghargai pendapat orang lain.
Guru harus bisa mempengaruhi dan mengendalikan muridnya. Perilaku dan pribadi guru akan menjadi bagian yang ampuh untuk mengubah perilaku murid. Guru hendaknya menghargai
potensi yang ada di dalam keberagaman murid. Seorang guru dalam mendidik seharusnya tidak hanya mengutamakan ilmu pengetahuan atau perkembangan intelektual saja, namun juga harus memperhatikan perkembangan pribadi anak didiknya baik perkembangan jasmani atau rohani.
Etika guru yang berikutnya adalah profesional terhadap pekerjaan. Sebagai seorang guru adalah pekerjaan yang mulia. Guru harus melayani masyarakat di bidang pendidikan secara profesional. Supaya bisa memberikan layanan yang memuaskan pada masyarakat maka guru harus bisa menyesuaikan kemampuan serta pengetahuannya dengan keinginan dan permintaan masyarakat.
Yang berikutnya adalah profesional terhadap tempat kerja. Suasana yang baik ditempat kerja bisa meningkatkan produktivitas. Kinerja guru yang tidak optimal bisa disebabkan oleh lingkungan kerja yang tidak memberi jaminan pemenuhan tugas dan kewajiban guru secara optimal.
Pendekatan pembelajaran kontekstual bisa menjadi pemikiran bagi guru supaya lebih kreatif. Strategi belajar yang membantu guru untuk mengaitkan materi pelajaran dengan situasi akan mendorong murid mengaitkan pengetahuan yang sudah dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Sikap profesional guru pada tempat kerja adalah dengan cara menciptakan hubungan yang harmonis di lingkungan tempat kerja dan lingkungan. Etika guru sangat dibutuhkan dalam rangka untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
APAKAH DENGAN SIKAP GURU YANG KURANG BAIK DAPAT MEMPENGARUHI SISWA
Ada yang mengatakan “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Hal ini mengandung arti bahwa guru merupakan model bagi siswa-siswinya. Apabila guru menunjukkan sikap buruk siswa dapat menirunya. Paling tidak, siswa akan berkaca pada perilaku gurunya. :Ah, Pak Guru/Bu Guru juga melakukan hal demikian.
Gambar di atas merupakan salah satu contoh dari sekian banyak contoh negatif guru terhadap murid. Dari gambar tersebut kita tahu, bahwa contoh aktivitas yang dilakukan oleh seorang guru di lingkungan sekolah tersebut sudah dianggap wajar dan sudah menjadi pemandangan yang tidak asing lagi di mata siswa.
Perlu di tegaskan kembali bahwa “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari” merupakan suatu kata pepatah yang memiliki makna sangat dalam yaitu perilaku guru di hadapan murid sangat berpengaruh terhadap pola pikir dan perilaku murid.
TITIK TERANG
Guru harus bisa mempengaruhi dan mengendalikan muridnya.
Perilaku dan pribadi guru akan menjadi bagian yang ampuh untuk mengubah
perilaku murid.
Guru hendaknya menghargai potensi yang ada di dalam keberagaman
murid. Seorang guru dalam mendidik seharusnya tidak hanya mengutamakan ilmu
pengetahuan atau perkembangan intelektual saja, namun juga harus memperhatikan
perkembangan pribadi anak didiknya baik perkembangan jasmani atau rohani.
Guru sebaiknya memberi contoh yang baik bagi muridnya.
Keteladanan seorang guru adalah perwujudan realisasi kegiatan belajar mengajar
dan menanamkan sikap kepercayaan kepada murid. Guru yang berpenampilan baik dan
sopan akan mempengaruhi sikap murid demikian juga sebaliknya. Selain itu di
dalam memberikan contoh kepada murid, guru harus bisa mencontohkan bagaimana
bersifat objektif dan terbuka pada kritikan serta menghargai pendapat orang
lain.
Yang anda maksudkan dari artikel diatas guru harus bisa mencontohkan bagaimana bersifat objektif dan terbuka pada kritik maksudnya seperti apa ? Jelaskan & beri contoh! Terimakasih
BalasHapusGitu aja kok repooot?
Hapusyaitu termasuk dalam hal kategori etika dan Etika tersebut wajib dimiliki oleh seorang guru untuk mewujudkan proses belajar mengajar yang baik.dan memberi contoh yang baik bagi muridnya.
contoh nya: dengan guru memberikan motifasi dan penjelasan yg bisa di pandang oleh siswa dengan cara pendekan sehingga murid tersebut akan merasa di perhatikan dan proses belaja mengajar pun bisa kondusif.
Anda berkata kinerja guru yang tidak optimal bisa disebabkan oleh lingkungan kerja yang tidak memberi jaminan pemenuhan tugas dan kewajiban guru secara optimal. Lalu pendekatan pembelajaran kontekstual bisa menjadi pemikiran bagi guru supaya lebih kreatif. Saya kurang mengerti dengan pernyataan anda bahwa pendekatan yang kontekstual bisa membuat guru menjadi lebih kreatif,tolong jelaskan hal ini secara rinci .
BalasHapusTerimakasih
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDari konsep tersebut ada tiga hal yang harus kita pahami.
HapusPertama, pembelajaran Kontekstual menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi. Artinya, proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam konteks Pembelajaran Kontekstual tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima pelajaran, tetapi yang diutamakan adalah proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran.
Kedua, pembelajaran Kontekstual mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata. Artinya, siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting sebab dengan dapat mengkorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, materi yang dipelajarinya itu akan bermakna secara fungsional dan tertanam erat dalam memori siswa sehingga tidak akan mudah terlupakan.
Ketiga, pembelajaran Kontekstual mendorong siswa untuk dapat menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan. Artinya, Pembelajaran Kontekstual tidak hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, tetapi bagaimana materi itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran dalam konteks Pembelajaran Kontekstual tidak untuk ditumpuk di otak dan kemudian dilupakan, tetapi sebagai bekal bagi mereka dalam kehidupan nyata.
Apa Ada Pasal Atau UU yang Mengatur Tentang Etika Gutu?
BalasHapusMohon Dijelaskan
Pasal 6 ayat (1) huruf f Kode Etik Guru Indonesia yang menyatakan :
Hapus“Hubungan guru dengan peserta didik :
Guru menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih sayang dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas kaidah pendidikan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusApakah ada contoh lain tentang etika guru yg kurang baik ?
BalasHapusooohhh banyaak....
BalasHapusterutama dalam segi hal dialog, guru harus bisa memberikan kata-kata yg baik,penampilan,tingkah, dll
apakah yang menjadi penyebab guru yang kurang baik dalam hal etika dan apa dampaknya bagi murid-murid tersebut ?
BalasHapussaya setuju dengan pendapat anda bahwa seorang guru harus bisa menjadi teladan yang baik bagi siswanya agar generasi muda bisa tumbuh dengan baik dan menjadi siswa berkarakter yang mulia
BalasHapusjika sudah ada beberapa kasus tentang etika yang buruk seorang guru, bagaimana peran yang sebaiknya dilakukan oleh pemerintah?
BalasHapusHallo Luf, saya mau tanya ya. Menurut kamu bagaimana etika guru yang baik dalam proses pembelajaran. Terimakasih
BalasHapusAdakah Undang-undang yg mengatur tentang etika seorang guru? Jika ada tolong jelaskan, dan apakah ada sanksi yg tegas jika seorang guru melanggar UU tersebut?
BalasHapusTrmksh
Pasal 54 Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (“UU Perlindungan Anak”) yang menyatakan :
Hapus“Anak di dalam dan di lingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah atau teman-temannya didalam sekolah yang bersangkutan, atau lembaga pendidikan lainnya.”
Upaya hukum yang dapat dilakukan :
Terhadap dugaan tindakan kekerasan dapat juga ditempuh upaya hukum pidana dengan melaporkan guru yang bersangkutan kepada pihak kepolisian atas dugaan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 80 UU Perlindungan Anak.
terima kasih sebelumnya mas lufy artikelnya. yang anda jelaskan di atas adalah teori-teori tentang guru yang kurang baik dalam hal etika, apakah ada contoh kasus nyata sekarang ini yang berhubungan dengan etika seorang guru? berikan contohnya. Apakah etika guru juga mempengaruhi moral siswanya yang berdampak pada kepribadian siswanya? berikan salah satu contoh moral yang baik yang diberikan guru terhadap muridnya. Makasih
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusartikel anda yang bertulis di dalam etika guru Indonesia dituliskan dengan jelas bahwa guru membimbing murid untuk membentuk mereka menjadi manusia seutuhnya yang berjiwa pancasila.
BalasHapusmengapa bisa ada guru indonesia yang kurang baik dalam hal etika ?
Dan bagaimana sehingga dia bisa menjadi guru walaupun etikanya kurang baik ?
menurut anda moral yang berlaku di profesi keguruan itu apa saja,tolong jelaskan!
BalasHapussaya mau tanya jika ada guru yg tidur di klas saat mengajar itu bagaimana cara menanggapinya ? trus sanksi apa yg akan di berikan
BalasHapussaya ingin bertanya apakah siswa juga berperan dalam etika guru. makasih
BalasHapussaya setuju dengan artikel anda,sebab etika guru yang kurang baik akan berpengaruh buruk terhadap murid dalam berperilaku disekolahan.
BalasHapussaya sangat setuju dengan artikel anda, di zaman modern ini banyak guru yang tidak menerapkan etika yang baik sehingga berpengaruh pada etika siswa pula.
BalasHapusBerjiwa pancasila itu seperti apa???
BalasHapus